KBRN Kupang, Pengamanan wilayah terluar khususnya di pulau Ndana Rote Ndao, perlu perhatian dan bantuan fasilitas dari pemerintah agar mampu mengimbangi tugas menjaga batas negara khususnya wilayah terluar. Demikian dikatakan Kapten Laut. Arifin Efendi, saat ditemuai RRI di Pangkalan Utama TNI- AL VII Lanal Pulau Rote Desa Dolasi, Dusun Deranitan .Kec Rote Barat daya Kab. Rote Ndao.
"Saat ini bisa digambarkan bahwa kondisi perbatasan RI - Australia di Rote aman terkendali, hanya memang saat tertentu ada pelintas yang mencari suaka ke australia melintasi wilayah kita di pulau ndana dan saat musim barat kita kesulitan dalam patroli ke daerah tersebut" Ungkap Kapten Arifin. Sebab itu Kapten arifin meminta agar pemerintah lebih memperhatikan fasilitas patroli di daerah terluar, bukan hanya di rote tapi di wilayah terluar lain di Indonesia.
Selain permasalahan pelintas ilegal, ada juga nelayan Indonesia yang tertangkap di pulau pasir karena mencari ikan di wilayah tersebut, sehingga pengaman maritim dari Lanal pun harus berkoordinasi dengan pihak sebelah untuk mengatur bagaimana tindakan selanjutnya terhadap nelayan Indonesia yang tertangkap.
Menurut Kapten Arifin, selama ia mejalankan tugas di lanal rote maupun di perbatasan lain, permasalahan klaim mengklaim pulau yang terjadi di wilayah terluar disebabkan karena kurangnya bukti sejarah di daerah tersebut yang membuktikan bahwa pulau tersebut milik negara mana. Sehingga khususnya di pulau ndana, pemerintah Indonesia telah membangun patung Sudirman di daerah tersebut, sehingga meskipun wilayah tersebut penghuninya sedikit, pihak luar telah mengetahui bahwa pulau tersebut milik Indonesia. "Sebab itu kita harus memperbanyak bangunan diwilayah terluar untuk dijadikan bukti kepemilikan atas pulau tersebut" ungkap Arifin. (Ans Netu)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment