Wednesday, November 6, 2013

PESONA MUTIARA SELATAN KHATULISTIWA PERLU PUBLIKASI DAN PROMOSI

KBRN, Kupang : Provinsi Nusa Tenggara Timur yang pernah dijuluki serpihan mutiara khatulistiwa di selatan Indonesia, tidak lepas dari pesona Kab. Rote Ndao yang tepat berada di bagian paling selatan Indonesia. Pesona tersebut terkemas dalam kesenian, alat musik, tenunan, adat perkawinan, adat kematian, rumah adat, dan lain sebagainya.

Pesona tersebut dengan seiring berlalunya waktu, semakin tidak di perhatikan dan diketahui lagi oleh generasi muda. Sebab itu perlu adanya publikasi dan promosi agar budaya di rote ndao tetap lestari dan dapat memberi nilai ekonomis bagi masyarakat. Demikian dikatakan sekretaris forum adat kab.rote ndao, Dance Ndoen, SH. Pada Dialog Budaya yang mengangkat topik budaya dan objek wisata di rote ndao, yang diselenggarakan RRI Kupang dari halaman rumah jabatan bupati rote ndao, di ne'e desa sangga oen, kec. Rote tengah, Rabu(6/11/2013).

"Sebagai sekretaris forum, bersama pimpinan serta seluruh tokoh adat rote ndao dari waduleko sampai ndao nuse, kita sudah melakukan pertemuan, dan sepakat agar adat yang merupakan potensi rote ndao harus diangkat ke permukaan melalui publikasi dan hiburan ketika turis asing datang ke rote ndao," ungkapnya.

Menurut dance, ada dua hal di rotendao yang terkadang mau dihapuskan karena sering bertentangan dengan masalah hukum, seperti minuman adat dan senjata adat. Tetapi sebenarnya menurut aturan adat dua hal tersebut tidak dapat terpisahkan dalam ritual memasuki rumah adat. Sehingga pihaknya dan tokoh adat di rote ndao akan berkoordinasi dengan Polres Rote Ndao agar kedua hal tersebut dapat dilengkapi dalam rumah adat.

"Jika minuman adat dan senjata adat seperti tombak, dan senapan tumbuk tidak dilengkapai dalam rumah adat , itu bukan lagi rumah adat namanya ," ungkap dance.

Berhubungan dengan pertanyaan dari masyarakat agar objek wisata di rote ndao dapat dibersihkan, bupati rote ndao, Leonard Haning, yang juga hadir sebagai narasumber dalam dialog tersebut , mengatakan akan menindak lanjuti keluhan tersebut dan beberapa kali dalam seminggu akan melakukan kegiatan jumat bersih bersama seluruh steakholder di rote ndao dan masyarakat, membersihkan objek wisata yang ada, seperti pantai nembrala, pantai termanu, dan objek wisata lain yang ada di rote.

Bupati Haning juga berjanji akan mengundang seluruh media penyiaran baik RRI maupun media televisi lainnya untuk ikut berpartisipasi dan mempromosikan rote ndao secara serentak pada (2/7/2014) mendatang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kab. Rote Ndao yang ke-12. (Ans Netu)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, November 4, 2013

PENGAMANAN MARITIM SELATAN NKRI DAN WILAYAH TERLUAR PERLU FASILITAS DAN PEMBUKTIAN

KBRN Kupang, Pengamanan wilayah terluar khususnya di pulau Ndana Rote Ndao, perlu perhatian dan bantuan fasilitas dari pemerintah agar mampu mengimbangi tugas menjaga batas negara khususnya wilayah terluar. Demikian dikatakan Kapten Laut. Arifin Efendi, saat ditemuai RRI di Pangkalan Utama TNI- AL VII Lanal Pulau Rote Desa Dolasi, Dusun Deranitan .Kec Rote Barat daya Kab. Rote Ndao.

"Saat ini bisa digambarkan bahwa kondisi perbatasan RI - Australia di Rote aman terkendali, hanya memang saat tertentu ada pelintas yang mencari suaka ke australia melintasi wilayah kita di pulau ndana dan saat musim barat kita kesulitan dalam patroli ke daerah tersebut" Ungkap Kapten Arifin. Sebab itu Kapten arifin meminta agar pemerintah lebih memperhatikan fasilitas patroli di daerah terluar, bukan hanya di rote tapi di wilayah terluar lain di Indonesia.

Selain permasalahan pelintas ilegal, ada juga nelayan Indonesia yang tertangkap di pulau pasir karena mencari ikan di wilayah tersebut, sehingga pengaman maritim dari Lanal pun harus berkoordinasi dengan pihak sebelah untuk mengatur bagaimana tindakan selanjutnya terhadap nelayan Indonesia yang tertangkap.

Menurut Kapten Arifin, selama ia mejalankan tugas di lanal rote maupun di perbatasan lain, permasalahan klaim mengklaim pulau yang terjadi di wilayah terluar disebabkan karena kurangnya bukti sejarah di daerah tersebut yang membuktikan bahwa pulau tersebut milik negara mana. Sehingga khususnya di pulau ndana, pemerintah Indonesia telah membangun patung Sudirman di daerah tersebut, sehingga meskipun wilayah tersebut penghuninya sedikit, pihak luar telah mengetahui bahwa pulau tersebut milik Indonesia. "Sebab itu kita harus memperbanyak bangunan diwilayah terluar untuk dijadikan bukti kepemilikan atas pulau tersebut" ungkap Arifin. (Ans Netu)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

PERBATASAN SELATAN NKRI PERLU PERHATIAN LEBIH

KBRN Kupang, Kabupaten Rote Ndao yang merupakan Kabupaten terselatan NKRI, masih memiliki kelemahan yaitu jauh dari segala aspek pertumbuhan, baik ekonomi dan lain sebagainya, demikian di sampaikan Bupati Rote Ndao, Leonard Haning, MM pada dialog perbatasan yang diselenggarakan oleh RRI Kupang dari halaman depan rumah jabatan bupati di Ne'e Desa Sangga Oen, Kecamatan Rote Tengah. Sebab itu, menurut Bupati Lens Haning, ia terus berusaha memajukan daerahnya mulai dari ketersediaan air dengan membuat embung tadah hujan sehingga ketersedian air di wilayah rote ndao bisa terjaga di musim kemarau dan pertanian lahan kering dapat meningkat. Selain itu, keluhan masyarakat tentang akses jalan di rote, bupati menanggapi bahwa memang rote ndao masuk dalam klasifikasi fiskal rendah sebab sangat lemah dan lamban dalam menata pembangunan, dan tidak ada jalan lain kecuali berkolaborasi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat , dalam integrasi program dan kegiatan pembangunan termasuk pembangunan jalan.

Selain infrastruktur jalan dan pertanian, pemda rote ndao juga telah mengundang pihak investor dalam mengelola pariwisata dan peluang lain di rote ndao, seperti PT. Bo'a Development yang mengelola pantai bo'a dan pulau kecil, PT Bumi Agro Indoko di bidang pertanian di pantai baru rote timur dan pengusaha POM Bensin dari dalam negeri maupun luar negeri seperti singapura untuk membangun pom bensin di rote.

Bupati Rote Ndao juga mengajak Orang asli rote untuk mai fali e (mari pulang e), bukan dengan pulang secara langsung untuk membangun rote tapi memberikan dukungan moril dan pemikiran untuk membangun rote meskipun dari jauh, agar ketertinggalan di rote dapat dipercepat dalam pembangunan.(Ans Netu)
Powered by Telkomsel BlackBerry®