Pemulihan Keuangan
Banyak orang bertanya, kapan aku bisa di berkati?
“ Roh Mamon”
Mamon berasal dari bahasa aram, sebelum orang yahudi. Mamon bukan saja bicara keuangan, tetapi keuntungan juga.
Matius 6 : 24
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak.
Firman Tuhan sangat jelas bahwa kita tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, semua adalah pilihan. Apakah kita seorang yang mangabdi kepada Tuhan yang mempunyai segalanya, atau kepada mamon.
Uang bukanlah segala – galanya. Banyak orang yang terikat dengan dengan mammon, sehingga banyak orang yang melupakan keluarganya, karena sibuk untuk bekerja cari uang.
Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Firman Tuhan “ Carilah dahulu kerajaan Allah “ Focus kepada Tuhan bukan uang, karena Tuhan sumber dari segalanya. Berapa banyak orang kaya, tetapi tidak pernah menikmati kekayaanya.
Pengkhotbah 2:26
Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Pengkhotbah 5:18
Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya -- juga itu pun karunia Allah.
Cara suapaya hidup kita tidak terikat dengan Mamon :
1. Kembangkan gaya hidup menikmati bukan memiliki.
Banyak orang terikat dengan mammon, karena merasa semua miliknya. Menikmati apa yang Tuhan beri dengan mengagumi anugerah Tuhan. Mengagumi apa yang Tuhan beri untuk kita. Segala sesuatu dari Tuhan. Mamon yang Tuhan percayakan kepada kita untuk dfi kelola dengan benar.
Ketika rasa memiliki ada dalam kita, buang jauh – jauh tetapi kembangkan gaya memiliki.
2. Filipi 4:11-13
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Belajar Mencukupkan diri dalam segala hal.
Banyak orang selalu kurang, karena serakah. Keserakahan dapat membuat prinsip – prinsip Allah hilang. Serakah tentang jabatan, keuntungan.
Kesaksian : Saya pernah mengalami tidak ada uang sama sekali. Saya tinggal di Pastori bersama dengan teman – teman. Yang ada nasi + tempe kecil dibagi – bagi. Hati saya sangat sedih, menangis. Saya berlutut dan berdoa sampai malam hari belum ada juga makanan. Akhirnya Pukul. 23.00 WIB, ada yang ketok – ketok pintu, ketika pintu dibuka ada orang yang membawa beras dan indomie. Puji Tuhan.
Belajar mencukupkan diri, berharap kepada Tuhan, lalui proses yang ada. Jangan pernah serakah, orang yang serakah adalah orang yang tidak bersyukur, pelit.
Belajar seberapapun yang ada nikmati saja, dan kalau berkekurangan jangan bersungut – sungut.
3. Kembangkan kebiasaan memberi.
Pegang janji Tuhan, orang yang memberi tidak akan kekurangan, jangan hitung – hitungan dengan Tuhan karena apa yang kita miliki semua milik Tuhan.
1 Timotius 6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Kalau Tuhan percayakan uang kepada kita itu untuk memperluas kerajaan Allah. Iangat jangan sampai hati kita dikuasai oleh uang.
Percayalah Pemulihan keuangan akan terjadi dalam hidup Kita. Pegang janji Firman Tuha. Amin
No comments:
Post a Comment